Pertanyaan:
Bagaimana cara mengucapkan salam ketika masuk rumah sendiri, tapi ketika itu sedang tidak ada orang? Bagaimana juga mengucapkan salam ketika masuk rumah kosong?
Jawaban:
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, ash shalatu was salamu ‘ala Nabiyyina Muhammadin, wa ‘ala alihi was shahbihi ajma’in. Amma ba’du,
Ketika hendak masuk ke rumah yang tidak ada penghuninya, tetap dianjurkan untuk mengucapkan salam. Berdasarkan keumuman firman Allah ta’ala:
فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberkahi lagi merupakan kebaikan.” (QS. an-Nur: 61)
Al-Qurthubi rahimahullah ketika menjelaskan ayat ini, beliau mengatakan: “Sebagian ulama mengatakan, yang dimaksud “rumah-rumah” dalam ayat ini adalah rumah yang ada penghuninya. Sehingga, (jika kita masuk ke sana dan bersalam maka) penghuni rumah-rumah tersebut akan mengucapkan salam kepada kalian. Ini pendapat Jabir bin Abdillah, Ibnu Abbas, dan Atha bin Abi Rabah. Sebagian ulama mengatakan, yang dimaksud dalam ayat ini adalah rumah yang tidak ada penghuninya. Sehingga seseorang yang masuk ke sana hendaknya mengucapkan salam kepada diri sendiri. Dengan mengucapkan:
السَلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِِحِينَ
/assalaamu’alainaa wa ‘alaa ibaadillaahis shalihiin/
“Semoga keselamatan terlimpah kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih.”
‘Ibnul Arabi mengatakan: pendapat yang mengatakan ayat ini berlaku umum untuk semua rumah, ini pendapat yang lebih tepat, karena tidak ada dalil yang mengkhususkannya. Sehingga yang lebih tepat adalah menerapkan ayat ini secara mutlak dan umum, baik ketika masuk rumah sendiri atau rumah orang lain.” (Tafsir al-Qurthubi, 12/318)
Lafadz salam “assalaamu’alainaa wa ‘alaa ibaadillaahis shalihiin” ketika memasuki rumah yang tidak ada penghuninya ini juga terdapat contohnya dari sebagian salaf. Terdapat riwayat dari Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma,
إذا دخل البيت غير المسكون فليقل : السَلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ
“Jika Abdullah bin Umar masuk ke sebuah rumah yang tidak ada penghuninya, beliau mengucapkan: assalaamu’alainaa wa ‘alaa ibaadillaahis shalihiin.” (HR. al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad, no. 1055, dihasankan al-Albani dalam Shahih al-Adabul Mufrad no. 806)
Imam an-Nawawi rahimahullah juga menjelaskan, “Dianjurkan ketika masuk ke rumah sendiri untuk mengucapkan salam. Jika di rumah tidak ada orang, maka mengucapkan assalaamu’alainaa wa ‘alaa ibaadillaahis shalihiin. Demikian juga ketika masuk masjid, atau rumah, atau bangunan lain yang tidak ada penghuninya, dianjurkan untuk mengucapkan salam dengan mengatakan assalaamu’alainaa wa ‘alaa ibaadillaahis shalihiin (semoga keselamatan terlimpah kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih), atau boleh juga assalaamu’alaikum ahlal baiti warahmatullah wabarakatuh (semoga keselamatan terlimpah kepada kalian para penghuni rumah, beserta rahmat dan keberkahan).” (Al-Adzkar, 1/257-258)
Wallahu a’lam, semoga Allah ta’ala memberi taufik.
Was shalatu was salamu ‘ala Muhammadin, walhamdulillahi rabbil ‘alamin.
***
Dijawab oleh Ustadz Yulian Purnama, S.Kom.
Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/40412-cara-mengucapkan-salam-ketika-masuk-rumah-tanpa-penghuni.html